Wednesday, February 26, 2014

Resensi Novel Eat, Pray, Love (Makan, Doa, Cinta)

Identitas Buku :

Judul : Eat, Pray, Love (Makan Doa Cinta)
Penulis : Elizabeth Gilbert
Penerbit : Abdi Tandur
Tahun Terbit : 2010
Tebal : viii + 372 halaman
ISBN : 979-3047-60-7
Genre : Novel Terjemahan
Harga buku : Rp 60.000,00

Ikhtisar Isi Buku :

Eat, Pray, Love, atau dalam Bahasa Indonesia yang artinya Makan, Doa, Cinta, merupakan novel karya dari Elizabeth Gilbert. Novel ini menceritakan pengalaman pribadi si penulis dalam menemukan kekosongan dalam hidupnya yang sebetulnya sudah cukup sempura. Liz, begitulah Elizabeth biasa di panggil, memiliki karier yang bagus, rumah, teman – teman yang menyayanginya, serta suami yang mencintainya, hidupnya cukup sempurna, tetapi ia merasa masih ada yang hilang dari dirinya.
Kemudian Liz memilih untuk meinggalkan zona nyamannya itu untuk pergi ketiga negara selama 1 tahun, demi melengkapi kekosongan dalam dirinya. 3 negara yang di pilih adalah Italia, India, dan Indonesia. Untuk pergi mencari hal yang hilang dalam dirinya itu Liz meninggalkan semua yang dimilikinya di New York, bahkan ia bercerai dengan suaminya, menjual semua barang yang ia punya, dan meninggalkan orang – orang yang di sayanginya.
Negara yang di kunjungi Liz dalm 4 bulan pertama adalah Italia. Di negara ini Liz mendapatkan kembali nafsu makannya yang sempat hilang. Ia bertemu dengan teman – teman baru disini yang mengajarinya untuk menikmati hidup dan bergembira. Liz berkuliner ria hingga berat badannya pun naik. Liz juga belajar bahasa Italia. Liz sempat bertemu dengan seorang pria di Italia bernama David dan tinggal bersama, karena suatu hal mereka tidak cocok dan akhirnya berpisah. Dari David inilah ia mengetahui mengenai guru spiritualnya di India.
4 bulan kedua, negara yang dikunjungi oleh Liz adalah India. India yang sangat bertolak belakang kondisinya dengan Italia, justru memberikan wadah bagi Liz untuk menemukan kehidupan spiritualnya kembali. Ia belajar berdevosi (semacam meditasi), dan kemudian ia mulai melakukannya dengan rutin selama 4 bulan di India.
4 bulan terakhir yang merupakan akhir dari perjalan, Liz mengunjungi Indonesia, tepatnya Bali. Sebelumnya Liz sudah pernah ke Bali, dulu ia pernah di Ramal oleh Ketut Liyer yang juga seorang ahli pengobatan tradisional, hasil ramalan Ketut Liyer pada saat itu adalah Liz akan kembali 2 tahun lagi (yaitu sekarang saat Liz berkeliling ketiga negara) dan akan menghabiskan waktu di bali selama 4 bulan.
Selain bertemu dengan Ketut Liyer dan belajar banyak hal mengenai keseimbangan hidup, Liz juga bertemu dengan Wayan Nuriasih yang juga berprofesi sebagai ahli pengobatan tradisional Bali. Hari - hari Wayan dilalui bersama anak perempuannya tanpa ada seorang suami. Wayan juga memberikan banyak masukan dan pelajaran bagi Liz. Rumah yang dihuni oleh Wayan sudah memiliki banyak kerusakan dimana – mana.
Melihat kebaikan yang telah Liz dapatkan dari Wayan, Liz membalas dengan cara mengumpulkan donasi dari teman – teman Liz di New York untuk memberikan bantuan dana bagi Wayan untuk membeli sebuah rumah baru di Bali. Ia mengirimkan email kepada teman – temannya di New York yang berisikan, seandainya ia sekarang berada di New York dan akan melangsungkan ulang tahunnya, maka teman – temannya pasti akan memberikan ia hadiah yang mahal dan ia juga akan mengadakan pesta ulang tahun yang menghabiskan banyak uang, kemudian ia mengusulkan pada teman – temannya untuk menyumbangkan uang tersebut guna membantu Wayan dalam membeli rumah sebagai kado ulang tahunnya tahun ini, dari hal ini juga Liz mengatakan bahwa uang mereka akan jauh lebih berguna.
Selain bertemu dengan Ketut Liyer dan Wayan, akhirnya bertemulah Liz dengan pria yang bernama Felipe yang kemudian akhirnya menjadi pasangan hidup Liz hingga saat ini. Felipe merupakan pria asal Brazil dengan kewarganegaraan Australia, ia sudah beberapa tahun berada di Indonesia karena memiliki usaha di Bali.

Kelebihan Buku :

  1. Ceritanya menarik karena tidak semua orang mau menuliskan pengalaman hidupnya dalam sebuah novel
  2. Cerita yang ada merupakan pengalaman pribadi penulis sehingga tidak ada unsur cerita yang dibuat – buat
  3. Buku di tuliskan dalam bahasa yang mudah di mengerti, sesuai dengan EYD dan walaupun ada kata – kata asing, terdapat keterangan arti dari kata tersebut
  4. Ukuran novel tidak terlalu besar sehingga mudah untuk dibawa
  5. Kertas novel tidak mudah sobek

Kekurangan Buku :

  1. Karena kertas yang digunakan berwarna putih, menyebabkan novel mudah terlihat kotor
  2. Sampul buku kurang menarik minat untuk dibaca
  3. Karena dijadikan film layar lebar, sebagian besar orang akan malas membaca novel dan lebih memilih untuk menonton filmnya saja

Kesimpulan :

Dari apa yang sudah saya baca dalam novel ini, menceritakan bahwa kehidupan seseorang biarpun kelihatannya sudah sempurna di mata orang lain, belum tentu orang yang memiliki kehidupan tersebut bahagia dengan apa yang dimilikinya, hingga resiko untuk pergi meninggalkan semua hal yang di sayangi dan keluar dari zona nyaman pun menjadi tantangan tersendiri bagi kita yang hidup di dunia ini, seperti apa yang telah penulis lakukan. Pelajaran yang dapat saya ambil dari membaca novel ini adalah, hidup kita bahagia ataupun tidak, semuanya merupakan pilihan kita sendiri. Hidup ini adalah pilihan, apakah kita mau terus berada di zona nyaman ataukah menginginkan suatu hal yang baru, yang nantinya mungkin saja akan memberikan kebahagiaan yang lebih daripada sebelumnya.

Teknik Membaca : Scanning

Peresensi : Gabriela Yoda Wijaya

Cover Novel :


Show Your Love

February, the month of love. Pastinya udah sering denger kan tentang sebutan buat bulan yang satu ini. Valentines days, pada awalnya dilakukan untuk memperingati jasa dari St. Valentinus yang mengorbankan dirinya untuk menyatukan cinta dari pasangan kekasih, untuk sejarah lebih jelasnya silahkan pembaca google sendiri ya. Valentines day yang tepatnya jatuh pada tanggal 14 February ini selain di peringati oleh kalangan Barat, masyarakat di Indonesia pun turut memperingati dan merayakan hari kasih sayang ini. Menjelang 14 february, pastinya semakin banyak para jomblo yang kejar target cari pacar, biar pas valday nanti gak sendirian dan berujung ngenes bin galau, yang lagi pdkt alias pendekatan, juga pada persiapan deketin gebetannya makin gencar biar pas tanggal 14 februari nanti mau di ajak keluar ngedate bareng, yang mau nembak calon pacar, mau ngelamar, skalian aja dah, hemat budget juga kan, hehe. Pastinya baik cowok maupun cewek yang punya pasangan bakalan sibuk nih nyari kado ataupun yang cowok lagi bingung cari tempat ngedate buat dinner sama pasangan. Berhubung domisili aku di Surabaya, sekarang yang akan di bahas di blog ini adalah tempat tempat dinner yang sesuai buat kalangan muda sekalian tongkrongin pas hari valentines days, yang gak punya pasangan dateng aja sama temen yang senasib jomblo, biar gak ngenes - ngenes banget :p
Beberapa tempat yang bakal aku rekomendasiin buat valentines days dinner adalah :

1. Platinum Grill
Yah buat yang mau kesini dinner berdua paling gak budgetnya Rp. 3.000.000++. Target market dari fine dinning ini memang upper class. Platinum Grill ini nyediain luxury romantic dinner, dengan menu yang gak usah dirl ragukan lagi karena dijamin enak, dan view hamparan laangan golf beserta poolnya, serta table setting dan ambience yang bakalan bikin cewek cewek melting. Buat dinner rame - rame sama temen sih kalo tempat ini not recommended ya, gak kenyang pasti soalnya. Buat foto silahkan di googling, soalnya aku juga gak pernah ke sini, ini bisa ngeblog gini karena udah banyak yang cerita, abis makan di sana pulangnya makan ngemper gara - gara gak kenyang. Kalo untuk rame - rame makan sama temen aku lebih recommended pas brunch karena harganya masih lebih terjangkau sekitar Rp. 50.000++
Jam Operasional :
Breakfast : Selasa - Minggu 08.00 - 13.30 WIB
Dinner : Selasa - Minggu 17.00 - 23.00 WIB
Alamat :
Raya Golf Graha Famili, Surabaya, Indonesia
Telepon :
+62317388990
*NB : Buat dinner ataupun brunch rame - rame sama temen sebaiknya pesan tempat terlebih dahulu untuk menghindari full reserved

2. Citilites
Citilites terletak di bagian roof top dari Java Paragon Hotel, untuk masyarakat Surabaya tentunya sudah tidak asing lagi dengan resto fine dinning ini. Harga yang di patok oleh resto ini untuk perorangnya sekitar Rp. 150.000++ , untuk saat valentine biasanya ada paketan khusus untuk couple berkisar Rp. 1.000.000++ untuk berdua dan ini sudah termasuk set menu mulai dari appetizer, main course, dan dessert serta wine. Citilites menawarkan romantic outdoor dinner dengan view pemandangan lampu kota Surabaya dari atas. Sejak 2013 lalu Citilites mulai beroperasi sejak pukul 16.00 WIB, dengan di bukanya resto lebih awal ditujukan agar para konsumen dapat menikmati santapan dengan view Sunset dari resto yang berada pada lantai 21 gedung Java Paragon Hotel ini. Makanan dan minuman yang disajikan sebagian besar adalah western food seperti steak dan dengan sajian minuman alkohol seperti
Jam Operasional :
Senin - Jumat 16.00 - 21.00 WIB
Weekend 16.00 - 22.00 WIB
Alamat :
Jl. Mayjend Sungkono 101-103, lantai 21, Rooftop Java Paragon Building, Surabaya
Telepon :
+62315621234

3. De Soematra 1910
De Soematra merupakan restoran fine dinning dengan sajian makanan Asian Food dan Western Food. Makanan yang disajikan sudah termasuk set menu dengan range harga perorangnya sekitar Rp. 360.000++. Gedung yang digunakan untuk resto ini sudah berdiri sejak tahun 1910 yang merupakan salah satu gedung tertua di Surabaya. Bangunan dari resto ini di bangun oleh arsitek Belanda, yang kemudian di renovasi pada beberapa bagian yang mulai rapuh. Suasana yang ditawarkan adalah sensasi dari private romantic dinner dengan pilihan ruang yang berbeda dekorasi dan tema di setiap ruangnya. Resto ini sangat cocok untuk perayaan anniversary ataupun romantic dinner untuk couple dengan servis dan fasilitas yang worth it dengan harganya, tidak di sarankan untuk nongkrong bersama teman di resto ini karena harga yang ditawarkan cukup tinggi. Selain menawarkan romantic dinner, resto ini juga menyediakan menu lunch serta afternoon tea. Untuk acara seperti romantic dinner pada saat valentine days sebaiknya pesan tempat terlebih dahulu.
Jam Operasional :
Senin - Minggu 10.00 - 22.00 WIB
Alamat :
Jalan Sumatra No. 75, Surabaya
Telepon :
+62315010666
Fax :
+62315023666

4. Daily Sweet
Yah buat yang budgetnya ngepas bisa nih mampir ke sini. Bukan berarti makanan dan minuman yang di jual di sini murah, melainkan lebih sesuai dengan kantong para pelajar dibandingkan harga 3 resto di atas. Daily Sweet ini cafe baru yang ada di wilayah Gwalk perumahan Citraland, untuk makan dan minuman yang di tawarkan rasanya sih standard kalo menurut aku, tapi pengecualian bagi dessertnya, sesuai dengan namanya Daily Sweet, yang menonjol dari cafe ini adalah makanan penutup yang rasanya manis. Suasana yang ada ditempat ini pun cukup nyaman untuk hangout dan berkumpul bersama teman dengam dekor yang pasti kebanyakan cewek suka. Range harga Rp. 50.000++ permenunya, kecuali party maka akan di sediakan set menu.
Jam Operasional :
Senin - Minggu 11.00 - 22.00 WIB
Alamat :
Ruko Taman Gapura A1 - A2, Citraland, Surabaya
Telepon :
+62317406919


Sebetulnya sih masih banyak ya tempat - tempat bagus di Surabaya yang cocok buat dinner sama pasangan ataupun hangout bareng temen, entah itu valday ataupun hari hari spesial lainnya, tapi segini dulu deh ya. Thanks for reading :)

Beberapa foto dokumentasi yang aku sempat ambil :

Daily Sweet (Crème Brûlée, Chocolate Souffle, Egg Benedict)






De Soematra



Citilites (Foto lama sih ini, katanya sekarang udah agak berubah)


Wednesday, February 19, 2014

Modern Toilet Restaurant

Seperti yang kita tahu sekarang ini sudah banyak beragam model restaurant yang menggunakan beraneka ragam tema, baik diterapkan pada dekorasi ruangannya, bentuk tampilan dalam menghidangkan makanannya, hingga peralatan makan yang digunakan. Untuk saat ini yang akan saya bahas merupakan hal yang sudah tidak asing untuk kita dengar lagi, terutama bagi para traveler yang sudah sering berpergian ke negara lain.
Pastinya kita sudah tidak asing lagi mendengar adanya restaurant yang bertemakan toilet, kali ini saya merasakan sendiri suasana, serta makanan yang disajikan, hingga uniknya berada di restaurant dengan tema toilet ini. Modern Toilet Restaurant, merupakan restaurant yang mengusung tema toilet sebagai tema dari restaurant ini, mungkin di Indonesia masih belum ada restaurant yang berani mengambil tema seperti ini dikarenakan takutnya kehilangan selera makan dari para pelanggan ataupun rasa jijik karena makan dengan suasana seperti di toilet, tapi percaya atau tidak, restaurant yang saya kunjungi ini tidak meninggalkan kesan jijik ataupun kehilangan selera makan bagi diri saya dan keluarga, restaurant ini cukup bersih serta meningglakan kesan unik tersendiri yang tak terlupakan bagi saya dan keluarga.
Sesuai dengan namanya, restaurant ini memiliki kursi yaitu closet duduk dan pasangan dari closet duduk ini adalah meja makan berupa bath tub yang sudah di tambahkan kaca pada bagian atasnya sehingga menyerupai sebuah meja. Peralatan makanan yang digunakan pun terbilang cukup unik dengan menggunakan closet mini sebagai mangkuk hotplate dengan hidangan yang beragam, untuk yang saya makan pada saat itu adalah Curry Rice. Sebagai hidangan penutup disajikan es krim cokelat dengan bentuk menyerupai (maaf) kotoran, dengan wadah yaitu closet jongkok.
Lokasi dari restauran ini berada di Taiwan, untuk lokasi tepatnya berada di daerah mana saya tidak begitu ingat karena ternyata setelah saya cari di Google restaurant ini sudah banyak membuka cabang di Taiwan dan daerah – daerah sekitarnya. Jam operasional restaurant ini dari hari Senin – Minggu, sejak pukul 11.30 – 22.00. Karena pada saaat itu pergi ke restaurant ini bersama rombongan tur maka saya tidak begitu tahu mengenai range harga dari restaurant ini, menu yang akhirnya menjadi santapan saya pun adalah hasil pilihan dari pihak tur sehingga saya juga kurang begitu tahu ada menu apalagi yang restaurant ini tawarkan.
Restaurant yang unik ini menjadi lokasi favourite beberapa tur asal Indonesia yang pergi ke Taiwan, karena pada saat saya makan malam di sana ternyata harus dilakukan pesan tempat terlebih dahulu, apabila tidak dilakukan reservasi tempat, takutnya sih tidak dapat tempat dan harus menunggu lama atau bisa jadi kemungkinan terburuknya adalah batal makan disana dan harus mencari tempat lain.

Dekorasi yang digunakan, menggunakan bath tub serta wastafel yang sudah di modifikasi sedemikian rupa untuk dijadikan meja makan, dan closet duduk sebagai kursinya.




Main Course, Curry Rice yang pada saat itu menjadi menu yang dipilihkan tour saya




Chocolate Ice Cream (dengan bentuk yang anda sekalian pasti tahu menyerupai apakah itu) sebagai Dessert