Wednesday, March 26, 2014

Nami, I'm in Love

Ya, judulnya Nami I'm in Love, tapi bukan berarti ini aku mau bahas jatuh cinta sama oppa - oppa di sana ya, aku masih cinta produk dalam negeri kok (tapi kalo ada yang nawarin T.O.P atau GDragon Bigbang gak nolak juga sih :p). Jadi ceritanya 2 tahun yang lalu aku, Mama, Papa, Aldo, dan Dinand beserta keluarga tante aku liburan ke Seoul pas bulan Desember. Kenapa perginya Desember? Pertama, aku sama adik - adik aku baru dapat libur panjang kalau Desember. Kedua, papa mama baru bisa libur agak panjang dari dari kerjaannya kalau pas Desember soalnya orang - orang di kota asal ku pada keluar kota juga. Ketiga, gara - gara penasaran sama yang namanya salju, selain itu juga pengen lihat ada apa di Korea Selatan ini selain terkenal sama K-Pop dan operasi plastiknya. Tempat - tempat yang kami kunjungi di Korea ini ada Jeju Island, Nami Island, Teddy Bear Museum, Trick Art Gallery, Namsan Seoul Tower, terus ada beberapa tempat lagi sih yang di datengin tapi lupa namanya apa aja. Kali ini yang mau aku bahas adalah Nami Island.
Nami Island a.k.a Pulau Nami a.k.a 남이섬 (Namiseom) a.k.a Naminara Republic, merupakan salah satu pulau dari Korea Selatan. Bentuk dari pulau Nami ini apa bila dilihat dari atas menyerupai 'half moon shaped', pulau Nami ini terletak di Chuncheon, Korea Selatan. Apa yang bisa di lihat di Nami? Hmm, karena waktu aku pergi itu lagi snowy jadi bunga yang ada di sana, daun - daun yang ada di pohon pada rontok alias botak semua tinggal ranting pohonnya aja. Tapi bukan berarti gara - gara botaknya si pohon terus hilang deh indahnya, justru karena si pohon ini botak ada hal lain yang bisa mengeluarkan keindahannya, salju yang nutupin pohon kelihatan seperti penggantinya daun, biasanya yang dilihat kan hijau - hijau gitu, ini putih semua. Agak 'ndeso' sih, tapi mau gimana lagi, memang bener 'ndeso' gak pernah nemu salju di Surabaya, mumpung ada nih puasin foto - foto sama mainan salju. Di Nami ini selain pohon botak kita juga bisa lihat yang lain lho. Pastinya buat yang penggemar film - film Drama Korea gak asing lagi kan sama yang namanya Winter Sonata? Drama yang satu ini memang kebanggaan Korea Selatan. Sejak drama ini booming hingga masuk ke stasiun tv di luar negeri, drama Korea yang lainnya pun mulai mengikuti dan semakin menjamur di kalangan dunia terutama Asia. Chua & Iwabuchi (2008 : 143) bahwa “Korean Pop culture has been spreading since the end of 1990s, and the big boom of the Korean drama, Winter Sonata, brought a cultural and social phenomenon called the Korean Wave, or Hanryu”
Pulau Nami ini dulunya gak begitu terkenal, tetapi semua berubah ketika pasukan shooting Winter Sonata menyerang, eit, berubahnya bukan ke arah buruk kok, justru setelah pulau Nami ini di jadikan tempat shooting Winter Sonata itu jadi banyak wisatawan baik asing maupun lokal yang datang ke pulau Nami ini. Hal ini juga disebutkan dalam (en.wikipedia.org, 06/01), bahwa The island, especially the Metasequoia path, was one of the main filming locations of Korean Broadcasting System 2002 television drama series Winter Sonata starring Bae Yong Joon and Choi Ji – Woo. It attracted 270,000 Korean and foreign visitors in 2001. After it was featured in the drama, it attracted 650,000 visitors in 2002. Since then the number of visitors has continued to grow, reaching 2.3 million in 2012.” Berkembangnya pariwisata pulau Nami ini di ikuti juga dengan di tambahkannya beberapa fasilitas yang dapat para wisatawan gunakan seperti bangku untuk duduk, kedai makanan dan minuman, toilet umum, serta di sediakan juga toko souvenir bagi para wisatawan yang ingin berbelanja oleh - oleh dari pulau Nami. Pulau Nami ini apabila dilihat secara keseluruhan memang akhirnya menjadi tempat untuk mengenang drama Korea Winter Sonata, karena hampir di semua spot foto menerangkan adegan - adegan di drama tersebut. Agak penasaran juga sih gimana Nami kalo lagi musim semi, pasti bagus banget, secara botak aja udah bagus, gimana kalo lagi berbunga – bunga coba?
Penasaran? Coba aja sempetin datengin nih pulau Nami kalo pas lagi ada di Korea Selatan, dijamin gak nyesel.

Operational Hours :
7.30 a.m - 9.30 p.m open all year
* Recommended time to visit May, July, August, October

Admission :
* April - November
Untuk wisatawan asing : W8,000 (tiket masuk W5,000 + round trip ferry W3,000/tax included)
Untuk wisatawan lokal : W10,000
Anak - anak : Usia 3 - 13 tahun W4,000
Lewat dari jam 7 malam : W4,000

* Desember - Maret
Lewat dari jam 6 malam : W6,000 (tiket masuk W3,000 + round trip ferry W3,000/tax included)
Anak - anak : Usia 3 - 13 tahun W3,000

Info :
namisum.com atau 02-1330 (KTO's helpline)


Reservations : 02-753-1247